Jangan lupa mampir ya......

Minggu, 02 Agustus 2009

Aneka Masakan Patin

GB
Ikan Patin Goreng Rawit Ijo
Jakarta - Ikan patin dari warung ini memang dahsyat. Ikan patin hidup, ditangkap, disiangi, dibumbui dan digoreng. Tentu saja rasanya sangat gurih. Apalagi setelah disiram bumbu cabai rawit hijau yang pedas menggigit. Disuap hangat dengan nasi timbel. Huah..huah.. benar-benar hebat sengatanya!

Setelah bolak-balik melintasi warung ini di Pangkalan Jati akhirnya saya tergoda juga. Pasalnya, kepulan asap dari panggangan yang ada di luar warung menebarkan wangi ikan yang menggelitik selera. Warung makan ini memang menempati halaman depan rumah yang teduh.

Area yang terbuka membuat suasana jadi lebih santai. Di sisi kanan ada akuarium besar berisi ikan gurame, ikan lele, dan ikan mas. Sedangkan di ujungnya ada akuarium lain berisi ikan patin hidup. Dapur yang terbuka membuat pengunjung bebas menghirup aroma sedap masakan yang sedang dibuat sang koki.

Pilihan saya jatuh pada nasi timbel komplet dengan lauk ikan mas bakar plus ikan patin goreng bumbu rawit hijau. Khusus nasi timbel yang jadi andalan warung makan ini lauknya bisa memilih; ikan bawal, ikan mas, ikan patin atau ayam bakar. Juga ada berbagai jenis ikan bakar, cumi dan udang sebagai tambahan lauk.

Menu makanan Sunda yang diusung rumah makan ini diperkuat kesannya dengan interior serba bambu dan kayu, atap dari siram, dan ada ruangan khusus untuk lesehan. Gending Sunda yang diputar dan tiupan angin semilir di halaman rumah yang teduh ini terasa nyaman sehingga waktu yang cukup lama menanti makanan datang tidak terasa.

Penyajian makanannya cukup lama karena ikan mas dan ikan patin hidup dijaring dulu dari akuarium. Setelah disiangi barulah dibawa ke luar untuk dipanggang. Api arang yang cukup panas dan olesan bumbu menebarkan aroma wangi ikan yang sangat gurih!

Nasi timbel komplet disajikan dalam piring anyaman bambu. Nasi timbel berbungkus daun pisang, disanding dengan ikan mas bakar, tahu dan tempe goreng, lalapan (timun, kemangi, terung bulat) plus satu pincuk kecil sambal. Semangkuk sayur asam yang panas mengepulpun menjadi pelengkapnya. Wah, rasanya air liur hampir titik melihat sambal plus ikan mas yang menggiurkan!

Benar saja dugaan saya, daging ikan masnya terasa lembut, kulitnya garing renyah dengan jejak gosong yang wangi. Sapuan sambal kecap memberi aksen legit karamel dan sedikit pedas. Makin dahsyat setelah dicocol sambal cabai yang ditumbuk kasar. Sengatannya makin memicu semangat bersantap.

Nasi timbel yang pulen dan wangi menebarkan aroma harum daun pisang. Setelah diadu dengan ikan mas bakar, cocolan sambal plus lalap, rasanya sungguh nikmat. Ikan mas bakarnya memang juara. Meskipun kecil tetapi tidak memiliki aroma tanah, tetapi justru gurih kenyal. Ini karena ikan mas hidup yang diolah.

Tak berbeda jauh dengan ikan patin goreng rawit ijo. Disajikan dalam piring oval, ikan patin ukuran sedang dibelah membujur dan digoreng kering. Siraman bumbu rawit hijaunya menutupi hampir seluruh permukaan ikan ini. Aroma cabai yang menyengat segera tercium.

Sobekan pertama ikan patin goreng ini terasa gurih renyah. Lumuran bumbu rawit hijau yang digerus kasar dengan bawang putih dan merah benar-benar dahsyat sengatannya. Rasa pedas menyengat di ujung lidah langsung membuat mulut serasa panas membakar.

Nyatanya rasa pedas cabai rawit hijau ini justru memicu semangat untuk terus makan. Gurih renyah daging ikan patin juga tak mempunyai aroma tanah. Pastinya karena ikan patin diolah dari ikan patin hidup yang sudah ditangkar di dalam akuarium beberapa jam. Meskipun keringat berlelehan, tak menyurutkan saya untuk menghabiskan ikan patin ini hingga ke ujung kepala. Gurih-gurih renyah dan pedas!

Harga yang harus saya bayar siang itu ternyata tidak membuat keringat makin deras karena 1 paket nasi timbel harganya Rp. 20.000,00 dan ikan patin goreng rawit hijau Rp. 20.000,00. Bukan hanya kenyang tetapi tubuh terasa segar saat ke luar dari warung makan ini! (sumber: detik.com)

Tidak ada komentar: