Jangan lupa mampir ya......

Jumat, 19 November 2010

Vacuum Cleaner

Terkait dengan berhentinya operasi rumah makan nasi liwet solo, sejak saat itu blog ini jarang aku kunjungi dan aku updated....aku lagi mencari ide dan gagasan bagaimana cara mengembangkannya tanpa terikat oleh siapapun kokinya, terus terang yang membuat berhenti beroperasinya karena 'tukang masak' pulang kampung faktor usia yang makin lanjut. saya kira hal tersebut menjadi manusiawi dimana ada saat untuk mendekatkan diri dengan Nya......

kalau ada ide dan saran saya sangat nantikan, fyi, pada awalnya nasi liwet kam sangat ramai dengan menu favorit mie godog 'solo' dan tentunya nasi liwetnya yg khas pakai pincuk daun pisang. suwun

Jumat, 06 Agustus 2010

Puasa.......


Selamat Pagi..........

setelah sekian lama gak muncul, apa kabar semuanya? semoga sehat selalu....
menjelang Ramadhan 1431H ini kami mengucapkan:

"SELAMAT MENJALANKAN IBADAH PUASA" bagi yang merayakannya, selamat menyambut tamu agung yang ditunggu-tunggu........

selamat berjuang, semoga puasa kita semua mendapat berkah, rahmat dan magfiroh Nya.....

Atas semua kekhilafan dan kesalahan kami dari lubuk hati yang terdalam menghaturkan "MOHON MA'AF LAHIR & BATHIN"


..........Agus Susanto & keluarga........

Senin, 15 Maret 2010

Persiapan apa ya Bila Istri Hamil Lagi?

Selamat sore...........
Alhamdulillahirobbil Alamin, istriku hamil lagi........kabar baik ini diperoleh setelah pemeriksaan oleh dokter SpOg. Aku bahagia karena akan mendapat titipan dari Alloh SWT, aku masih dipercaya Nya.........
dari pengalaman terdahulu karena jarak kelahirannya yang terlalu dekat antara kakak Naura dan adik Anggi, aku kurang begitu konsentrasi dengan usia kandungan istriku waktu itu, perhatian aku terbagi ke kakak Naura dan itu memang sudah jadi kesepakatan kami kalo kakak dipegang ayah sepenuhnya.
Seiring berjalannya waktu tak terasa sudah 2,5 tahun usia Adik Anggira, saat itu pula adiknya yang masih dikandungan minta perhatian Bundanya.
kami mulai bongkar-bongkar peninggalan Bundanya waktu masih hamil Anggi, ternyata barang2 yang tersisa sudah kumal, semua sudah berubah.......anggaran baru berarti alokasi budget baru....

Senin, 15 Februari 2010

Nasi Gudeg Ceker


Jakarta - Nasi gudeg memang sudah tidak asing lagi. Tapi kalau gudeg ceker tidak terlalu banyak yang menjualnya. Rasa gudeg yang manis diimbangi dengan rasa ceker yang gurih empuk. Krecek pedas plus kucuran areh bikin rasanya makin mantap. Cobain yuk!Bicara soal gudeg pastinya pikiran saya melayang ke kota Jogja. Meskipun begitu, di Jakarta tak sedikit rumah makan yang menjual nasi gudeng enak yang mirip seperti kota asalnya. Seperti saat saya berada di kawasan Cipete, Jakarta Selatan beberapa waktu lalu.Kedai Sedep Raos hasil rujukan teman saya ini membuat saya penasaran. Menurut ceritanya, di kedai ini saya bisa memesan gudeg ceker. Wah, mendengar kata-kata ceker langsung membuat saya bersemangat! Sesampainya di sana, saya sempat ragu karena banner besar menunjukkan kalau gudeg ceker baru di jual pad apukul 5 sore. Sedangkan saat saya tiba pukul 2 siang. Hmm.. tapi tidak mengurungkan niat saya untuk mencicipinya dan menanyakan perihal gudeg ceker ini.Saat seorang pelayan menghampiri, saya langsung menanyakan apakah gudeg ceker nya sudah ada. Beruntung gudeg ceker yang sudah bikin saya ngiler ini sudah tersedia. Seporsi gudeg ceker langsung saya pesan, sedangkan teman saya memilih batagor. Melihat mas-mas yang sedang meracik serabi di ruangan sebelah, sontak membuat saya memesannya juga.Varian rasanya sangat benyak, ada sekitar 20 jenis rasa serabi yang bisa dipesan. Tapi saya memilih serabi original, cokelat, nangka, pisang, dan keju. Untuk minuman saya menjatuhkan pilihan pada wedang jahe dan wedang secang, berhubung cuaca yang sedikit mendung dan berangin sepertinya cocok untuk menghangatkan tubuh.Kedai sedep raos yang sudah beroperasi sejak tahun 1990 ini terbilang sederhana dan tidak terlalu besar. Tapi pengunjung yang datang terus saja bergulir. Kedai terbagi dua yang dipisahkan oleh dinding kaca. Satu ruangan untuk tempat para pengunjung sedang ruang satu nya untuk tempat meracik kue serabi. Jadi saya bisa menyaksikan langsung serabi pesanan saya dibuat.Meskipun kedai ini menjual semua makanan Jawa, tapi ternyata Batagor makanan khas daerah Bandung ada juga di tempat ini. Jenis makanan lainnya adalah nasi liwet, kupat tahu, pecel Madiun, dan soto kwali. Gudeg Ceker dan batagor pesanan saya datang bersamaan.Gudeg ceker disajikan diatas piring yang sudah dialsi daun pisang. Tiga buah ceker, gudeg, krecek, dan sayur kacang tolo ditata mengelilingi nasi. Kucuran areh jadi sentuhan akhirnya. Saat saya mencoba gudegnya, rasa manisnya tidak terlalu kuat dan gudegnya sedikit basah. Dugaan saya gudeg ini lebih condong pada gudeg Solo yang memang tidak terlalu kuat rasa manisnya dan cenderung lebih basah dibandingkan gudeg Jogja.Cekernya empuk mudah sekali terlepas dari tulangnya. Rasanya gurih makin enak disantap dengan gudeg yang rasanya manis lamat-lamat. Saya cukup terkejut dengan krecek nya. Saat krecek mampir di lidah, wow.. lidah saya langsung tersengat ras pedasnya. HUah..huah..Krecek yang biasa saya temui tidaklah pedas meskipun memang sering ditemui jejak cabai rawit utuh di dalamnya. Meskipun begitu tidak membuat saya berhenti, justru semakin asyik menikmatinya. Peluhpun mulai bermunculan, apalagi saat wedang jahe hangat membasahi tenggorokan. Hmm..badan langsung kemringet karena pedas dan hangat nya wedang jahe.Belum kelar dengan gudeg ceker, saya lantas melirik batagor milik teman saya yang tampak menggirukan. Batagor yang masih mengepul hangat karena baru saja diangkat dari penggorengan ini merekah. Ukurannya besar-besar. Rasanya garing gurih dan renyah. Dicocol dengan sambal kacang berwarna kemerahan.Sambalnya enak meskipun buat saya sedikit kurang manis, dan agak sedikit encer. Tapi tetap enak dimakan dengan batagor yang garing dan renyah itu. Sebagai penutupnya, serabi Solo yang baru saja matang pastinya tak akan saya lewatkan. Meskipun tidak terlalu mirip dengan serabi Solo Notosuman favorit saya, kue serabi ini tetap enak disantap. Kucuran areh bikin rasa serabinya gurih-gurih manis. Oya, serabi Solo ini juga bisa dikombinasikan rasanya, tak heran jika varian rasanya hingga sampai 20 jenis.Untuk semua 'kerusakan' yang sudah saya lakukan, saya tak perlu merogoh kocek terlalu dalam. Untuk nasi gudeg ceker hanya dikenalan Rp 12.500,00 , batagor Rp 10.000,00 , serabi Rp 10.000,00 untuk 5 jeni sserabi yang saya pesan, Rp 4.500 untuk wedang jahe dan Rp 7.000,00 untuk wedang secang. Cukup murah bukan?(sumber:detik.com)

Kamis, 21 Januari 2010

Jihadku di Depan Gedung Putih



Mohammad Ali Salih tinggal di Washington, AS sejak tahun 1980 dan bekerja sebagai wartawan koresponden untuk sejumlah surat kabar berbahasa Arab dan beberapa majalah yang terbit di Timur Tengah. Peristiwa serangan 11 September 2001 di AS membuatnya sedih, marah dan frustasi karena tidak mendapatkan ruang untuk menyuarakan opininya di media masa AS bahwa serangan 11 September itu hanya "kendaraan" buat George.W Bush-presiden AS ketika itu-untuk mengobarkan perang di negara-negara Muslim.

Untuk mengobati rasa marah dan kecewanya, Mohammad Ali Salih memutuskan untuk melakukan aksi unjuk rasa di depan Gedung Putih. Tak seperti para aktivis lainnya yang juga menentang perang AS di negeri-negeri Muslim, mereka berunjuk rasa beramai-ramai, meneriakan slogan-slogan, berjalan kaki atau berorari, Ali berunjuk rasa sendirian saja.

"Beberapa hari menjelang berakhirnya pemerintahan Bush, saya memulai kampanye saya di depan Gedung Putih setiap akhir pekan. Saya cuma diam sambil membentangkan spanduk, yang satu bertuliskan 'Apa Itu Terorisme?' dan satunya lagi bertuliskan "Apa Itu Islam?'," tulis Alih Salih dalam tulisannya yang dimuat surat kabar The Washington Post edisi Sabtu (16/1).

Di bawah spanduk itu, terdapat tulisan dengan huruf-huruf berukuran kecil "Saya akan berada di sini sampai mati". Saat melakukan aksi protesnya, Ali mengenakan setelan jas rapi berwarna gelap, tidak mau terlibat dalam perdebatan dan hanya menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan orang dengan jawaban pendek-pendek saja dan suara yang pelan.

Ali meyakini apa yang dilakukannya itu adalah bagian dari pesan yang ingin disampaikannya. "Tujuan saya adalah mendapatkan perhatian dari media massa dan menggalang donasi secara online agar ketika saya memutuskan untuk berhenti bekerja, saya bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari," tulis Ali.

Ali tidak mau mengganggu rencana isterinya yang ingin menghabiskan masa pensiun mereka di Florida. Ali sudah memperhitungkan bahwa ia sudah akan pensiun dari pekerjaannya pada musim dingin, lalu membuka usaha sendiri dan merancang jadwal "jihad"nya di depan Gedung Putih.

"Saya akan bertambah tua dan mungkin tidak bisa berdiri lagi atu menggunakan kursi roda. Saya sudah membayangkan, saya akan meninggal di depan Gedung Putih sambil membawa spanduk saya ini," sambung Ali.

Tetapi Ali berubah pikiran ketika Barack Obama terpilih menjadi presiden AS. Ia terpesona dan yakin akan janji-janji Obama saat berkampanye, yang katanya akan mengakhiri kebijakan-kebijakan militeristik dan antagonis yang diterapkan Bush, mengubah tensi politik di Washington, memberikan harapan dan meringankan kesulitan rakyat AS yang saat itu sedang dilanda krisis ekonomi. Apalagi ketika Obama berkunjung ke Kairo dan menjanjikan hubungan yang damai dengan dunia Islam serta menyerukan Israel agar menghentikan kebijakan ekspansinya.

"Obama ketika itu, konon menginstruksikan para pejabat pemerintahannya untuk tidak lagi menggunakan istilah 'perang melawan teror'," tulis Ali dalam artikelnya.

Tapi setelah satu tahun mengamati pemerintahan Obama, Ali berkesimpulan bahwa Obama sama saja dengan para politisi pada umumnya yang memiliki tipikal banyak mengumbar janji hanya untuk mendapatkan dukungan suara banyak dari rakyat. Ali sampai pada kesimpulannya itu setelah melihat sikap Obama dan pemerintahannya yang ternyata tidak punya nyali untuk menciptakan perdamaian bagi dunia Islam dan tidak berniat untuk mengakhiri ketidakadilan yang telah dilakukan AS terhadap umat Islam atas nama "perang melawan terorisme".

"Saya melihat tidak semua umat Islam senang pada Obama atau mau bekerjasama dengan Obama. Sebagian Muslim tetap mendukung penjajahan AS di Irak dan Afghanistan sebagian lagi tidak dan membenci bombardir yang dilakukan AS di Pakistan dan Somalia, membenci tekanan yang dilakukan AS terhadap Suriah dan Iran dan membenci campur tangan AS di negara-negara Muslim, misalnya Yaman," papar Ali.

Ali berpendapat, persoalan dasar yang dihadapi Obama dan pemerintahannya adalah ketidakmampuan mereka untuk memahami atau mungkin penyangkalan mereka terhadap apa yang diajarkan kitab suci Al-Quran pada umat Islam, bahwa seorang Muslim harus berani melawan ketidakadilan, terutama jika Muslim diperlakukan tidak adil oleh non-Muslim. Dan ajaran itu terwujud dalam bentuk perlawanan umat Islam terhadap penjajahan dan serangan militer yang dilakukan AS di negeri-negeri Muslim. Tapi bagi AS, perlawanan itu mereka definisikan sebagai terorisme.

Kesadaran Ali atas penindasan yang dilakukan Barat, khususnya AS di negeri-negeri Muslim muncul kembali ketika ia membaca berita tentang lima Muslim AS yang ditangkap di Pakistan bulan Desember lalu. Di pengadilan Pakistan, lima pemuda Muslim AS menegaskan bahwa mereka bukan anggota Al-Qaida seperti yang dituduhkan dan bahwa mereka tidak berniat menimbulkan kekacauan di Pakistan. Kelima pemuda itu mengatakan bahwa mereka sedang dalam perjalanan menuju Afghanistan untuk melakukan jihad melawan penjajahan pasukan asing di negeri itu.

Salah seorang pemuda Muslim itu mengatakan bahwa mereka bukan teroris tapi mereka adalah para jihadis dan jihad bukanlah terorisme. Kuasa hukum kelima pemuda itu juga mengatakan bahwa kliennya hanya "ingin membantu sesama Muslim yang tidak berdaya".

Pernyataan kuasa hukum kelima pemuda Muslim itu mengingatkan Ali kembali pada aksi protes di depan Gedung Putih yang pernah dilakukannya. "Saya tidak mau berdebat apakah mereka 'jihadis' atau 'teroris'. Apakah mereka 'seorang martir' atau 'pengkhianat' . Apakah mereka seharusnya mereka diadili di pengadilan sipil atau militer ketika dideportasi ke AS. Tapi yang saya yakini seperti yang mereka katakan bahwa jihad bukan terorisme," tukas Ali.

Ali menegaskan bahwa istilah terorisme itu sendiri belum jelas definisinya bahkan PBB belum sepakat soal definisi terorisme. Ia mengutip isi Al-Quran yang menyebutkan bahwa seorang Muslim yang beriman lebih dekat pada Allah dibandingkan mereka yang tidak beriman. Seorang Muslim yang beriman harus bersedia mengorbankan harta, waktu, keluarga bahwa hidupnya untuk melawan ketidakadilan.

"Saya mungkin belum cukup beriman untuk mengorbankan harta, keluarga atau hidup saya. Tapi saya akan melanjutkan jihad saya di depan Gedung Putih pada pekan ini dengan tenang, damai dan sendirian saja," tandas Ali. (sumber:Eramuslim.com ln/isc/twp)

Rabu, 20 Januari 2010

Era Green........

Di tahun-tahun kemarin dan mendatang akan sering kita dengar istilah save our earth, save your life with healthy life, dan save animal save...save...yang lain. ternyata orang mulai peduli terhadap sekitarnya, tidak hidup maksi-maksi loe-loe gw-gw.....
ya minimal slogan sudah dapat di implementasikan walaupun prakteknya masih banyak yang belum tahu apa yg slogan maksudkan, btw cukup lah untuk saat ini kalau disebut mendingan.
Sebenarnya hal tersebut dapat dimulai dari diri sendiri misalnya tidak membuang sampah disembarangan tempat baik dirumah, di kantor, di kendaraan dan apalagi difasilitas umum. kalau hal tersebut sudah dapat dilakukan bisa mulai dengan mengelola lingkungan dikeluarga sendiri, misalnya menghijaukan pekarangan rumah, menjaga kebersihan dan kelestarian alam yang ada di pekarangan. Akan jadi bagus lagi bila kita ada kemauan untuk memanfaatkan setiap jengkal tanah di sekeliling kita dengan menanami tanaman yang bermanfaat, syukur-syukur untuk kebutuhan sehari-hari.

Sebenarnya banyak yang harus dilakukan sebelum kita keluar dari diri dan keluarga kita....

salam